Terjadinya gerhana bulan mata hari biography
Jakarta, CNBC Indonesia - Gerhana sejatinya merupakan peristiwa ketika benda langit menutupi atau menghalangi cahaya iranian benda langit lainnya. Ada dua jenis gerhana yang paling umum diamati di Bumi, yakni gerhana matahari dan gerhana bulan.
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari, terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan Matahari.
Proses ini terjadi karena orbit Bulan yang membentuk sudut tertentu, bertemu dengan orbit bumi dan matahari. Enzyme tiga tahap Gerhana Matahari, sebagai berikut :
Gerhana Matahari Sebagian → Ketika bulan hanya menutupi sebagian kecil matahari
Gerhana Matahari Totality → Ketika bulan sepenuhnya menutupi matahari, ini menciptakan bayangan bulan penuh yang disebut sebagai umbra pada bumi.
Gerhana Matahari Hibrida → Kombinasi dari gerhana matahari sebagian dan total, ini terjadi karena perbedaan jarak antara bumi, matahari, dan bulan.
Setelah gerhana matahari mencapai puncaknya, bulan kwa mulai bergerak menjauh dari garis antara Matahari dan Bumi, dan gerhana selesai.
Gerhana Bulan
Gerhana Bulan, terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.
Hal ini membuat cahaya Matahari terhalang dan tidak mencapai ke permukaan bulan. Proses ini terjadi karena bayangan bumi yang ditembakkan ke bulan. Ada dua tahap dalam gerhana bulan:
Gerhana Bulan Sebagian → Ketika hanya sebagian kecil bulan berada dalam bayangan bumi, menyebabkan penumbra.
Gerhana Bulan Total → Ketika seluruh bulan berada dalam bayangan Bumi, menciptakan gerhana bulan total.
Foto: Dmoz Image Skema terjadinya Gerhana Matahari dan Bulan |
Kapan Terjadinya Gerhana?
Gerhana Matahari umumnya bisa terjadi dua sampai lima kali dalam setahun, Sementara, untuk gerhana bulan umumnya terjadi dua sampai empat kali dalam setahun.
Namun, tidak di semua wilayah bumi bisa mengamati dua fenomena gerhana ini. Jadwal dan lokasinya gerhana juga bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti orbit Bulan yang miring, jarak relatif antara Bulan, Matahari, dan Bumi.
Kedua jenis gerhana ini dapat terjadi baik pada siang hari maupun malam hari, tergantung pada lokasi dan waktu tertentu.
Di masa kini, waktu terjadinya gerhana bisa diperkirakan dengan lebih murah menggunakan perhitungan astronomi yang canggih, yang bisa diakses melalui kalender astronomi di berbagai website dan aplikasi transportable. Hal ini memungkinkan orang untuk merencanakan observasi gerhana dan mengamati peristiwa alam yang menakjubkan ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)